Kamis, 07 Februari 2019

Aplikasi Ilmu Ekonomi di Kesehatan

. “Health is not everything, everything is nothing without health.”


 Kesehatan memang bukan segala-segalanya, namun tanpa kesehatan, segala sesuatu menjadi tidak ada artinya. Ilmu ekonomi yang diibaratkan sebagai alat dapur yaitu pisau yang bisa digunakan untuk pelbagai keperluan. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun tidak untuk sumber daya. Keterbatasan dalam sumber daya membuat manusia atau sebagai pelaku ekonomi harus membuat keputusan terbaik. Bagaimanakah dan seperti apakah keputusan yang terbaik itu? Oleh karena itu ilmu ekonomi sangat diperlukan. Dalam prinsip ekonomi, “there’s no such a free lunch.”, tidak ada yang namanya makan siang gratis, semuanya membutuhkan sumber daya atau sesuatu yang harus dikorbankan. Tanpa disadari, ilmu ekonomi selalu mendampingi dalam kehidupan sehari- hari. Sumber daya yang terbatas membuat pelaku ekonomi harus memutar otak untuk mengatur atau mengalokasikan sumber daya tersebut agar dapat memenuhi kebutuhannya atau tujuan yang diharapkannya. Dengan kata lain, memaksimalkan hasil yang dicapai dengan meminimalkan sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh sederhana, jika dalam rumah tangga yang terdiri dari ayah dan ibu serta dua orang anak, memiliki satu potong kue, dan masing-masing anggota rumah tangga harus mendapatkan kue tersebut, maka ilmu ekonomi akan digunakan untuk membagi kue tersebut secara adil atau merata (equity).

 Pembagian tersebut tentunya didasari atas kriteria tertentu misalnya usia,  gender, berat badan, dan sebagainya, yang dianggap sebagai ukuran terbaik untuk mencapai hasil yang adil/ merata. Bagaimanakah ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan? Apakah kesehatan sama seperti barang lainnya? B. Kompetensi Dasar Mengetahui pengertian dan istilah-istilah dalam ilmu ekonomi dan kesehatan. C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip-prinsip dan metode ilmu ekonomi yang diterapkan dalam bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan, mampu menjelaskan contoh-contoh pemanfaatan ilmu ekonomi di bidang kesehatan/ pelayanan kesehatan serta menganalisis fenomena di bidang kesehatan dari aspek sumber daya yang efisien, merata dan berkelanjutan. D. Kegiatan Belajar 1 1. Sistem Ekonomi Permasalahan ekonomi: dengan terbatasnya sumber daya, bagaimana caranya masyarakat mengatasi dengan baik tiga pertanyaan dasar ekonomi. Sistem ekonomi adalah cara-cara dasar yang disusun oleh masyarakat untuk mengatasi permasalahan ekonomi. Manusia hidup dalam suatu kelompok masyarakat yang secara keseluruhan membentuk sistem. Sistem adalah interaksi, atau kaitan, atau hubungan, dari unsur-unsur yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih besar dan kompleks. Sistem ekonomi merupakan interaksi dari unit-unit ekonomi yang kecil (para konsumen dan produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih besar, di suatu wilayah tertentu. Dalam sistem ekonomi tercakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha mereka memenuhi kebutuhan dengan resources yang terbatas. Pergulatan ideologis pada sistem ekonomi atau perdebatan di antara sistem yang saling bersaing antara Uni Soviet dan Amerika Serikat dan kekuatan yang tumbuh di Cina Komunis adalah permasalahan terbesar dunia selama setengah abad. Perubahan terjadi secara dramatis di mana Cina telah menjadi magnet untuk modal dan kewirausahaan dan memiliki salah satu perekonomian yang tumbuh paling cepat di dunia. Di sisi lain, Federasi Rusia tengah tumbuh, tapi tidak begitu cepat, sejak runtuhnya


Uni Soviet pada tahun 1989. Permasalahan global sekarang terlatak pada terorisme internasional dan pergaulan idelogis yang lebih kompleks seperti perang di Irak dan Afghanistan. Sistem ekonomi tiap kelompok masyarakat atau negara tidaklah sama, tergantung dari bagaimana keputusan2 pemilikan, produksi, distribusi serta konsumsi dilakukan (value). 1a. Perekonomian Komando Dalam perekonomian komando, pemerintah pusat secara langsung atau tidak langsung menentukan target output, pendapatan, dan harga. Dalam perekonomian komando murni, pertanyaan ekonomi mendasar dijawab oleh pemerintah pusat. Melalui kombinasi kepemilikan pemerintah atas perusahaan negara dan perencanaan yang terpusat, pemerintah baik secara langsung maupun tak langsung menetapkan target output, pendapatan, dan harga. Namun sistem ini semakin lama semakin turun pamor begitu juga halnya dengan ide bahwa “pasar mampu memecahkan semua masalah.” Keterlibatan pemerintah secara teori, mungkin saja memperbaiki efisiensi dan keadilan alokasi sumber daya suatu bangsa. Pada saat yang sama, pemerintah yang berfungsi lemah bisa menghancurkan insentif, menghasilkan korupsi, dan mengakibatkan tersia-sianya sumber daya masyarakat:

 1b. Perkonomian Laissez-Faire:
Pasar Bebas • Pasar adalah lembaga di mana penjual dan pembeli berinteraksi dan melakukan pertukaran

• Lembaga sentral dalam perekonomian laissez-faire adalah sistem pasar bebas
• Kedaulatan konsumen (consumer sovereignty) adalah ide bahwa konsumenlah yang menentukan apa yang diproduksi atau tidak diproduksi dengan cara memilih apa yang dibelinya atau tidak dibelinya
 • Usaha bebas (free enterprise) berarti produsen harus menentukan sendiri cara perencanaan, pengorganisasian, dan pengkoordinasian dari produksi barangnya atau jasanya
• Distribusi output ditentukan secara desentralisasi, yang artinya jumlah yang diterima oleh rumah tangga ditentukan oleh pendapatannya dan kekayaannya sendiri-sendiri
 • Harga adalah nilai jual produk per unit
 • Harga mencerminkan kemauan masyarakat dalam membayar produk terkait
• Harga menjadi mekanisme koordinasi dasar dalam pasar bebas Dalam perekonomian laissez-faire, perorangan dan perusahaan mengejar tujuan pribadi mereka tanpa adanya peraturan atau arahan terpusat. Pada sisi berlawanan dari perekonomian komando terdapat perekonomian Laissez-Faire atau secara harfiah berasal dari bahasa Perancis yang  bermakna “biarkan (mereka) melakukan,” ungkapan ini memiliki arti bahwa tidak ada peran pemerintah yang terlibat sepenuhnya dalam perekonomian. Individu dan perusahaan mengejar kepentingannya sendiri tanpa arah atau regulasi pusat. Bisa dikatakan jumlah total jutaan keputusan individual akhirnya menentukan semua hasil ekonomi dasar. Pasar merupakan jawaban dari pertanyaan dasar ekonomi yaitu sebagai tempat sentral sistem laissez-faire. Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah lembaga tempat pembeli dan penjual berinteraksi dan terlibat dalam pertukaran. Interaksi antara pembeli dan penjual di segala pasar bisa terjadi dalam bentuk yang sederhana hingga kompleks. Perilaku pembeli dan penjual dalam sistem ini menentukan apa yang diproduksi, bagaimana memproduksi, dan siapa yang mendapatkannya. Dalam sistem ini, pertanyaan ekonomi dasar dijawab tanpa bantuan rencana atau arahan pemerintah pusat. Arti bebas dalam sistem ini yaitu pasar bebas atau sistem dibiarkan operasi sendiri, tanpa campur tangan pihak luar. Individu yang mengejar kepentingannya sendiri akan memasuki bisnis dan memasok produk dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat. Lainnya akan memutuskan apakah akan mencari keahlian, apakah akan bekerja, apakah akan membeli atau menjual, berinvestasi, atau menabungkan pendapatan yang diperoleh. Dasar mekanisme pengkoordinasinya adalah harga.

1c. Sistem Campuran, Pasar dan Pemerintah

 • Karena pasar tidaklah sempurna, pemerintah melibatkan diri dan sering kali memainkan peran penting dalam perekonomian Tidak ada yang benar- benar riil atau murni sistem ini digunakan di seluruh dunia, dalam beberapa hal ada bersifat campuran. Artinya, perusahaan individual ada dan pilihan independen dilakukan bahkan dalam perekonomian di mana pemerintah memainkan peran utama. Tidak ada perekonomian pasar yang eksis tanpa keterlibatan pemerintah. Sebagai contoh, Amerika serikat pada dasarnya memiliki perekonomian pasar bebas, tapo pembelian pemerintah (lokal, negara bagian, dan federal) secara langsung mempekerjakan beberapa bagian dari semua pekerja, termasuk juga militer, seperti distribusi kembali pendapatan melalui sarana perpajakan, pengeluaran kesejahteraan sosial, dan regulasi aktifitas ekonomi lainnya.

 • Tujuan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian antara lain: – Meminimisasi ketidakefisienan pasar – Menyediakan barang publik – Mendistribusi ulang pendapatan – Menstabilisasi perekonomian makro, yang artinya:

• Mendukung rendahnya tingkat pengangguran

• Mendukung rendahnya tingkat inflasi .


 1. Pandangan Ekonomi

1a. ADAM SMITH :

Bapak Ilmu ekonomi (Wealth of Nation, 1776)

Bukunya dianggap tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi yang meramu dan mensintesis pemikiran para ahli sebelumnya, mengintegrasikan dalam suatu pandangan menyeluruh (faktor-faktor yang menentukan kemakmuran bangsa sekaligus memberi rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan laju pertmbuhan ekonomi dan pembangunan. Menganggap bahwa produksi barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran suatu negara. Sumber daya manusia adalah  faktor produksi utama. Adam Smith berpandangan bahwa campur tangan Pemerintah harus minimal, akan ada invisible hands atau tangan tersembunyi yang akan membawa perekonomian ke arah keseimbangan. Terlalu banyak campur tangan Pemerintah akan membawa distorsi atau ketidaksempurnaan pasar. Pada hakekatnya manusia serakah, umumnya tindak-tanduknya didasarkan atas kepentingan diri sendiri (self-interest), bukan belas kasihan atau perikemanusiaan. Selain itu, Adam Smith menyatakan bahwa ada teori nilai pada suatu barang yaitu nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar barang tersebut ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Nilai tukar barang tersebut juga menentukanatau ditentukan dari ketrampilan dan harga labor/ upah. Pandangan Adam Smith ini disebut sistem liberal karena memberi keleluasaan besar kepada individu untuk bertindak dalam perekonomian.


1b. Karl Marx:

Sosialis Disebut sosialis karena dianggap menolong orang yang tidak beruntung dan tertindas. Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah collectivism atau sering dikenal dengan istilah komunisme. Keputusan ekonomi disusun, direncanakan dan dikontrol oleh kekuatan Pusat (komando). Karl Marx mempertanyakan pola kapitalis yang menyebabkan ketidakadilan dan masyarakat berkelas-kelas. Pemilik modal cenderung menikmati surplus value atau keuntungan akibat dari upah buruh yang rendah. Pemerintah bertindak sebagai pihak yang dipercaya oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah menasionalisasikan industri besar menyangkut harkat hidup orang banyak.


 1c. Revolusi Keynes

Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro. Pada era tersebut, ilmu ekonomi hanya membahas perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbangan. Untuk analisis keseimbangan umum atau general equlibrium. Pada era Depresi Besar tersebut, ekonomi Inggris, John Maynard Keynes berpendapat melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money atau yang lebih disingkat dengan The General Theory, Keynes menyampaikan dua kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis Klaisk (Teori Adam Smith) tentang keampuhan mekanisme pasar dan pemberian usulan pemulihan dengan memasukkan peran pemerintah dalam rangka mestimulir sisi permintaan. Menurut Keynes, teori klasik dari Adam Smith memiliki kelemahan yaitu lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis (utopian) dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran. Kedua pokok pikiran Keynes terebut membawa beberapa perubahan terhadap ilmu ekonomi, seperti mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat makro dalam analisis ilmu ekonomi. Hal ini berkembang menjadi ilmu ekonomi makro. Kemudian, adanya campur tangan atau peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan (Policies Analysis), sehingga dirasa perlu dilakukan studi-studi empiris. Dengan demikian terjadi perubahan atau penyempurnaan metode dalam analisis ilmu ekonomi, dari hanya mengandalkan metode deduktif menjadi juga menggunakan metode induktif. Oleh karena itu, Keynes juga dianggap dan dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro dan ekonom perintis studi induktif.


. Pandangan Ekonomi kaitannya dengan Kesehatan Dalam bidang kesehatan,

ilmu ekonomi ditujukan tidak hanya untuk efisiensi tetapi juga untuk dinikmati semua atau merata atau keadilan atau sering disebut dengan istilah equity. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan kesehatan merupakan investasi bagi individu maupun Negara. Kesehatan dan Pembangunan, pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar di sekolah. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. anak yang sehat mempunyai kemampuan belajar lebih baik dan akan tumbuh menjadi dewasa yang lebih terdidik.

Dalam keluarga yang sehat, pendidikan anak cenderung untuk tidak terputus jika dibandingkan dengan keluarga yang tidak sehat. Pada tingkat makro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Beberapa pengalaman sejarah besar membuktikan berhasilnya tinggal landas ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang cepat didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi. Di berbagai negara khususnya di negara-negara yang sedang berkembang, ketersediaan sumber daya untuk mengatasi masalah kesehatan sangat terbatas, oleh karena itu pemilihan alternatif intervensi kesehatan yang cost-effective menjadi penting. Pada tahun 1978, melalui Deklarasi Alma Ata tujuan kesehatan bagi semua telah disetujui oleh seluruh negara anggota Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization-WHO). Beberapa kesepakatan dalam deklarasi tersebut adalah komitmen negara-negara anggota terhadap keadilan kesehatan, lebih memfokuskan pelayanan kesehatan pencegahan (preventive) dan peningkatan (promotive) dibandingkan dengan pengobatan (curative) dan pemulihan (rehabilitative), meningkatkan kerjasama lintas sektoral, dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Pembangunan ekonomi serikali berjalan seiring dengan proses perubahan yang disebut transisi demografi. Pertumbuhan pendduduk yang lambat umumnya disebabkan karena angka kelahiran yang tinggi dinetralkan oleh angka kematian yang sama tingginya. Transisi demografi dipengaruhi oleh cepatnya penurunan angka kematian diikuti oleh menurunnya angka kelahiran, yang juga disebabkan oleh meningkatnya kemungkinan hidup bayi yang lahir menyebabkan para orang tua berkeinginan untuk memiliki sedikit anak. Selain itu, akibat dari kebijaksanaan pemerintah dalam pengendalian jumlah penduduk. Pembangunan Kesehatan merupakan istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan proses perubahan tingkat kesehatan masyarakat dari tingkat yang kurang menjadi lebih baik sesuai dengan standar kesehatan. Hubungan yang saling mempengaruhi di antara pembangunan ekonomi, demografi, dan kesehatan, di mana pembangunan ekonomi menghasilkan sumber-sumber daya tambahan untuk peningkatan gizi masyarakat, perumahan dan sanitasi, pelayanan dan teknologi kesehatan. Peningkatan ini tentunya akan menurunkan angka kematian yang mengakibatkan memacu perkembangan demografis.

 Pembangunan ekonomi dapat meningkatkan derajat kesehatan, jika derajat kesehatan yang lebih baik seperti berkurangnya beban penyakit dan ketidakpastian, akan meniingkatkan laju pembangunan ekonomi. Hasil-hasil pembangunan ekonomi (sumber daya bagi pelayanan kesehatan, barang dan bahan yang diperlukan kesehatan, serta pendapatan) tidak selalu didistribusikan secara merata antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Pendistribusian ini menggambarkan equity atau pemerataan (keadilan).



daftar pustaka


perpustakaad=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjT1sDg7bdAhWIO48KHXRHD_cQFjAAegQIBBAC&url=https%3A%2F% 2Fwww.bappenas.go.id%2Ffiles%2F1513%2F5027%2F5926%2Far um__20091015100705__2301__0.doc&usg=AOvVaw1jw0GQbwBo dwWmTLuV-3I6 diakses pada tanggal 27 Agustus 2018 15 / 15


 http://lib.ui.ac.id/bo/uibo/detail.jsp?id=83330&lokasi=lokal diakses pada tanggal 29 Agustus 2018 Prinsip Ekonomi Case Fair Mikroekonomi Edisi keenam jilid 2 oleh Robert S Pindyck and Daniel L Rubinfeld

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

asuhan kebidanan pada neonatus

ASUHAN KEBIDANAN   PADA IBU BERSALIN PADA NY”D” G 1 P 0 A 0 JANIN TUNGGAL   HIDUP   PRESENTASI KEPALA DENGAN TINDAKAN EPISIOTOMI DI ...