Perbedaan mendasar
dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu
terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai
sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif
bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena
metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori
yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan
kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka.
Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke
sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang
membangunnya.
Hamidi menjelaskan
setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kuantitatif dengan kualitatif
seperti berikut ini :
1.
Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan
pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data
dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang
berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti.
Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya
dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban
dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan
persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa
cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa
dan pandangan informan.
2.
Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak
dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh
peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran
variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari
penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci
atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi
penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana
penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest)
teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau
teori.
3.
Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis
sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang
penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika
ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian
“dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4.
Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif
mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan
penggunaan wawancara dan observasi.
5.
Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif
menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau
asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran,
sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna
(berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial
yang diteliti.
6.
Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden
(sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya
bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus,
persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum
pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika
pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari
mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada
responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi
baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika
informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball),
sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para
informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau
informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7.
Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif
berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian
pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif
berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data
yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle,
berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan
interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau
teori sebagai temuan.
8.
Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka
atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita
detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
9.
Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif
menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena
tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana
sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi
operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emiklagi.
Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis
dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian
mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis
data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis
datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan
cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan
seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen,
penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena
peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas
mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data
menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan
kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan,
penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan
kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat
untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah
diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat,
mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah
atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian
kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan
atau analisis statistik.
Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah
pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif
meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
Sifat Realitas
Aksioma Dasar
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
Sifat realitas
|
Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati,
terukur
|
Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi
dan pemahaman
|
Hubunhan peneliti dengan yang diteliti
|
Sebab-akibat (kausal)
|
Timbal-balik
|
Kemungkinan generalisasi
|
Cenderung membuat generalisasi
|
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan
konteks dan waktu)
|
Peranan nilai
|
Cenderung bebas nilai
|
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan
sumber data
|
Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
Dalam penelitian
kuantitatif hubungan antara peneliti dengan yang diteliti bersifat independen.
Dengan menggunakan angket maka peneliti hampir tidak mengenal siapa yang
diteliti atau responden yang memberikan data.
Sedangkan penelitian
kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan wawancara maka
peneliti harus mengenal betul siapa yang diteliti.
Hubungan antar Variabel
Peneliti kuantitatif
dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat
sebab dan akibat, sehingga dalam penelitianya ada variabel independen dan
dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabrl dependen.
Dalam penelitian
kualitatif bersifat holistik dan menekankan pada proses, maka penelitian
kualitatif melihat hubungan variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat
interaktif yaitu saling mempengaruh.
Kemungkinan Generalisasi
Pada umumya peneliti
kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi (bukan kejelasan) sehingga
metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang
terbatas. Data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi
dengan teknik random.
Penelitian kualitatif
tidan menggunakan generalisasi tetapi lebih menekankan pada kedalaman informasi
sehingga sampai pada tingkat makna.
Peranan Nilai
Dalam penelitian
kuantitatif, peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas
dari nilai-nilai yang dibawa peneliti karena bersifat bebas nilai,
jadi peneliti menjaga jarak agar data yang diperoleh obyektif.
Peneliti kualitatif
dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti dengan yang
diteliti. Dalam interaksi inti baik peneliti maupun yang diteliti memiliki
latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan, dan persepsi
yang berbeda-beda sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan
laporan akan terikat oleh nilai masing-masing.
Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
No
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1
|
1.
Desain
1.
Spesifik, jelas, rinci
2.
Ditentukan secara mantap sejak awal
3.
Menjadi pegangan langkah demi langkah
4.
Desain
1.
Umum
2.
Fleksibel
3.
Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
|
|
2
|
1.
Tujuan
1.
Menunjukan hubungan antar variabel
2.
Menguji teori
3.
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
4.
Tujuan
1.
Menunjukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2.
Menemukan teori
3.
Menggambarkan realitas yang kompleks
4.
Memperoleh pemahaman makna
|
|
3
|
1.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Kuesioner
2.
Observasi dan wawancara terstruktur
3.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Participant observation
2.
In depth interview
3.
Dokumentasi
4.
Triagulasi
|
|
4
|
1.
Instrumen Penelitian
1.
Test, angket, wawancara terstruktur
2.
Instrumen yang telah terstandar
3.
Instrumen Penelitian
1.
Peneliti sebagai instrumen
2.
Buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dll
|
|
5
|
1.
Data
1.
Kuantitatif
2.
Hasil pengukuran variabel yang diperasionalkan dengan
instrumen
3.
Data
1.
Deskriptif Kualitatif
2.
Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan
responden, dokumen, dll
|
|
6
|
1.
Sampel
1.
Besar
2.
Representatif
3.
Sedapat mungkin random
4.
Ditentukan sejak awal
5.
Sampel
1.
Kecil
2.
Tidak representatif
3.
Purposive, snawball
4.
Berkembang selama proses penelitian
|
|
7
|
1.
Analisis
1.
Setelah selesai pengumpulan data
2.
Deduktif
3.
Menggunakan statistik untuk memguji hipotesis
4.
Analisis
1.
Terus menerus sejak awal hingga akhir penelitian
2.
Induktif
3.
Mencati pola, model, thema, teori
|
|
8
|
1.
Hubungan Dengan Responden
1.
Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
2.
Kedududkan peneliti lebih tinggi dari pada responden
3.
Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
4.
Hubungan dengan Responden
1.
Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
2.
Kedudukan sama, bahkan sebagai guru, konsultan
3.
Jangka lama, sampai datanya penuh, dapat ditemukan hipotesis
atau teori
|
|
9
|
1.
Usulan Desain
1.
Luas dan rinci
2.
Literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang
diteliti
3.
Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
4.
Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5.
Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6.
Ditulis secara rinci dan jelas sebelum ke lapangan
7.
Usulan Desain
1.
Singkat, umum bersifat sementara
2.
Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi
pegangan utama
3.
Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
4.
Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi
pendahuluan
5.
Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan
hipotesis
6.
Fokus penelitian ditetapkan setelah memperoleh data awal dari
lapangan
|
|
10
|
1.
Kapan Peneliti dianggap selesai ?
Setelah semua
kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
|
1.
Peneliti dianggap selesai ?
Setelah tidak ada
data yang dianggap baru/jenuh
|
11
|
1.
Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian validitas
dan realiabilitas instrumen
|
1.
Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian
kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian
|
1.
Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif
bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti. Masalah harus digali
melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris, sehingga peneliti harus
menguasai teori melalui membaca berbagai refrensi. Selanjutnya masalah
dirumuskan secara spesifik. Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara
(hipotesis) maka, peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relevan.
Kemudian untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain
penelitian yang sesuai. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih maka
peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Dan hendaknya instrumen
penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan realiabilitasnya. Pengumpulan
data pada penelitian kuantitatif dilakukan pada objek tertentu baik populasi
maupun sampel. Jika peneliti akan membuat generalisasi terhadap temuanya, maka
sampel yang diambil harus respensif (mewakili). Setelah data terkumpul,
selanjutnya dianalisi untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis.
Dalam analisis akan ditemukan apakah hipotesis ditolak atau diterima atau
apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang dajukan atau tidak.
Kesimpulanya berdasarkan metode penelitian kuantitatif maka penelitian ini
bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah,
berteoti, berhipotesis, pengumpulan data, analis data, serta kesimpulan dan
saran.
Sedangkan proses
penelitian kualitatif adalah penelitian yang belum memiliki masalah, atau
keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian.
Setelah memasuki objek penelitian tahap awal peneliti kualitatif akan melihat
segala sesuatu yang ada ditempat itu , masih bersifat umum. Baru ketika pada
proses penelitian tahap ke dua yang disebut sebagai tahap reduksi/fokus,
peneliti akan memilih mana data yang menarik penting, berguna, dan baru.
Selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus
penelitian. Tahap selanjutnya atau tahap ke tiga dalam penelitian kualitatif
adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus menjadi lebih
rinci. Kemudian peneliti melakukan analis yang mendalam terhadap data dan
informasi yang diperoleh, maka selanjutnya peneliti dapat menemukan tema dengan
cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sebuah pengetahuan,
hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari
penelitian kualitatif ini bukan hanya sekedar menghasilkan Data atau informasi
seperti yang sulit di cari halnya pada metode penelitian kuantitatif,
tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan
hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah
dan meningkatkan taraf hidup manusia.