Setelah
persalinan terjadi beberapa perubahan penting diantaranya makin
meningkatnya pembentukkan urin untuk mengurangi hemodilusi darah,
terjadi penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembuluh darah vena
sehingga terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5 oC yang
bukan merupakan keadaan patologis atau menyimpang pada hari pertama.
Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman kedalam
tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas. Infeksi kala nifas
adalah infeksi peradangan pada semua alat genitalia pada masa nifas oleh
sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.
Gambaran klinis infeksi umum dapat dalam bentuk :
1. Infeksi Lokal
1. Pembengkakan luka episiotomi.
2. Terjadi penanahan.
3. Perubahan warna lokal.
4. Pengeluaran lochia bercampur nanah.
5. Mobilisasi terbatas karena rasa nyeri.
6. Temperatur badan dapat meningkat.
2. Infeksi General
1. Tampak sakit dan lemah.
2. Temperatur meningkat diatas 39 oC.
3. Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat.
4. Pernapasan dapat meningkat dan napas terasa sesak.
5. Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.
6. Terjadi gangguan involusi uterus.
7. Lochia : berbau, bernanah serta kotor.
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
Faktor predisposisi infeksi masa nifas diantaranya adalah :
- Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar.
- Tindakan operasi persalinan.
- Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah.
- Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam.
- Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan antepartum dan post partum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.
2.5.3. Terjadinya Infeksi Masa Nifas
Terjadinya infeksi masa nifas adalah sebagai berikut:
- Manipulasi penolong: terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam, alat yang dipakai kurang suci hama.
- Infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial).
- Hubungan seks menjelang persalinan.
- Sudah terdapat infeksi intrapartum: persalinan lama terlantar, ketuban pecah lebih dari enam jam, terdapat pusat infeksi dalam tubuh (lokal infeksi).
- 2.5.4. Keadaan abnormal pada rahim
Beberapa keadaan abnormal pada rahim adalah :
1. Sub involusi uteri.
Proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan rahim terhambat. Penyebab terjadinya sub involusi uteri adalah terjadinya infeksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya, terdapat bekuan darah, atau mioma uteri.
2. Pendarahan masa nifas sekunder.
Adalah
pendarahan yang terjadi pada 24 jam pertama. Penyebabnya adalah
terjadinya infeksi pada endometrium dan terdapat sisa plasenta dan
selaputnya.
3. Flegmansia alba dolens.
Merupakan salah satu bentuk infeksi puerpuralis yang mengenai pembuluh darah vena femoralis. Gejala kliniknya adalah :
1. Terjadi pembengkakan pada tungkai.
2. Berwarna putih.
3. Terasa sangat nyeri.
4. Tampak bendungan pembuluh darah.
5. Temperatur badan dapat meningkat.
Keadaan abnormal pada payudara
Beberapa keadaan abnormal yang mungkin terjadi adalah :
1. Bendungan ASI
Disebabkan oleh penyumbatan pada saluran ASI. Keluhan mamae bengkak, keras, dan terasa panas sampai suhu badan meningkat.
2. Mastitis dan Abses Mamae
Infeksi ini menimbulkan demam, nyeri lokal pada mamae, pemadatan mamae dan terjadi perubahan warna kulit mamae.
Keadaan abnormal pada psikologis
1. Psikologi Pada Masa Nifas
Perubahan
emosi selama masa nifas memiliki berbagai bentuk dan variasi. Kondisi
ini akan berangsur-angsur normal sampai pada minggu ke 12 setelah
melahirkan.
Pada
0 – 3 hari setelah melahirkan, ibu nifas berada pada puncak kegelisahan
setelah melahirkan karena rasa sakit pada saat melahirkan sangat terasa
yang berakibat ibu sulit beristirahat, sehingga ibu mengalami
kekurangan istirahat pada siang hari dan sulit tidur dimalam hari.
Pada 3 -10 hari setelah melahirkan, Postnatal blues biasanya muncul, biasanya disebut dengan 3th day blues. Tapi pada kenyataanya berdasarkan riset yang dilakukan paling banyak muncul pada hari ke lima. Postnatal blues
adalah suatu kondisi dimana ibu memiliki perasaan khawatir yang
berlebihan terhadap kondisinya dan kondisi bayinya sehingga ibu mudah
panik dengan sedikit saja perubahan pada kondisi dirinya atau bayinya.
Pada
1 – 12 minggu setelah melahirkan, kondisi ibu mulai membaik dan menuju
pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungannya, misalnya perhatian dari anggota keluarga
terdekat. Semakin baik perhatian yang diberikan maka semakin cepat emosi
ibu kembali pada keadaan normal.
2. Depresi Pada Masa Nifas
Riset
menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10%-nya
saja yang tidak mengalami perubahan emosi. Keadaan ini berlangsung
antara 3-6 bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1 tahun
pertama kehidupan bayi.
Penyebab
depresi terjadi karena reaksi terhadap rasa sakit yang muncul saat
melahirkan dan karena sebab-sebab yang kompleks lainnya. Berdasarkan
hasil riset yang dilakukan menunjukan faktor-faktor penyebab depresi
adalah terhambatnya karir ibu karena harus melahirkan, kurangnya
perhatian orang-orang terdekat terutama suami dan perubahan struktur
keluarga karena hadirnya bayi, terutama pada ibu primipara.
About these ads
Tidak ada komentar:
Posting Komentar