Persalinan
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri) yang dapat
hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain
(Sinopsis Obstetri 1998 : 91 )
b. Persalinan
adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. (Asuhan
Persalinan Normal 2008 : 37)
c. Persalinan
adalah proses pengeluaran konsepsi (janin dan Uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau malalui
jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
(Manuaba 1998 : 157 )
d. Jadi Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (bayi, plasenta dan selaput ketuban) keluar dari uterus ibu.
II. Bentuk Persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
a. Persalinan spoontan
Bila persalinan sepenuhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan sebagai berikut:
a. Abortus
- terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kanduangan.
- Umur hamil sebelum 28 minggu.
- Berat janin kurang dari 1000gr
b. Persalinan prematuritas
- Persalinan sebelum umur 28 sampai 36 minggu.
- berat janin kurang dari 2,499gr
c. Persalinan aterm
- Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
- Berat janin diatas 2,500gr
d. Persalinan serotinus
- Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.
- Pada janin terdapat tanda maturitas.
e. Persalinan presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3jam (Manuaba 1998 : 157)
f. Persalinan partus imaturus
Penghentian
kehamilan sebelum janin viable atau berat janin kurang dari 1000gr atau
kehamilan dibawah 28 minggu. (Sinopsis Obstetri, 1998:92)
Gravida dan Para
a. Gravida adalah seseorang wanita yang sedang hamil
b. Prini gravid adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama.
c. Para adalah seseorang wanita yang pernah melahirkan bayi viable.
d. Nullipara adalah seseorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viable.
e. Primipara adalah seorang wanita yang pernah mekahirkan bayi hidup untuk pertama kali.
f. Multipara atau pleuripara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali)
g. Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (Sinopsis Obstetri 1998 : 92)
III. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
a. Teori
penurunan hormon. minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar
hormone esterogen dan progesteron. Progesterone bekerja sebagai penegang
otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul His bila kadar kolesteron turun.
b. Teori
plasenta menjadi tua : akan menyebabkan turunnya kadar-kadar esterogen
dan progesterone yang menyebabkan kekejang pembuluh darah hal ini akan
menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori
distensi rahim : raahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan
iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter
d. Teori
iritasai mekanik dibelakang serviks terletak gangguan servikale (flexus
franken hauser) bila gangguan ini digeser dan ditekan misalnya oleh
kepala janin akan timbul kontraksi uterus
e. Induksi partus (induction of labour). Partus dapat pula ditimbukan dengan jalan:
Gagang laminaria: beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang fleksus frans ken hauser.
Amniotomi: pemecahan ketuban
Oksitosin drips pemberian oksitosin menurut tetesan per infus (Sinopsis Obstetri 1998:92)
IV. Permulaan Terjadinya Persalinan
Dengan penurunan hormone progesteron menjelang persalinan dapat terjadi kontraksi. Kontraksi otot rahim menyebabkan:
1. Turunnya
kepala masuk pintu atas panggul, terutama pada primigravida minggu ke
36 dapat menimbulkan sesak dibagian bawah diatas simpisis pubis dan
sering ingin kencing atau susah kencing karena kandung kemih tertekan
kepala.
Bidang hodge.
Bidanng-bidang
hodege ini dipelajari untuk menentukan sampai dimanakah bagian terendah
janin turun dalam panggul, dalam persalinan.
- Bidang
hodge 1 : ialah bidang datar yang melalui bagian atau sympisis dan
promontorium bidang ini dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul.
- Bidang hodge 2 : ialah bidang sejajar dengan Bidang hodge 1 terletak dibagian bawah sympisis
- Bidang
hodge 1 : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang hodge 1 dan Bidang
hodge 2 terletak setinggi spina isciadika kanan dan kiri.
- Bidang hodge 4 : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang hodge 1,2 dan 3 terletak setinggi os koksigis.
(Ilmu Kebidanan 2008:105)
2. Perut lebih melebar karena fundus uteri turun.
3. Terjadi
perasaan sakit didaerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim dan
tertekannya pleksun frankenhouser yang terletak sekitar serviks (tanda
persalinan palsu- false labour)
4. Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim
5. Terjadi pengeluaran lendir dimana lendir penutup seviks dilepaskan (Manuaba 1998:160)
V. Tanda Persalinan
Gejala persalinan sebagai berikut:
1. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.
His
paling tinggi di fundus uteri yang lapisan ototnya paling tebal dan
puncak kontraksi terjadi simultan diseluruh bagian uterus. Sesudah tiap
his. Otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek dari pada sebelumnya
yang disebut sebagai refraksi. Oleh karena serviks kurang mengandung
otot, serviks tertarik dan terbuka (penipisan dan pembukaan),
lebih-lebih jika ada tekanan oleh bagian janin yang keras. Umpamanya
kepala.
(Ilmu Kebidanan 2008:290)
2. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
- pengeluaran lendir
- lendir bercampur darah
3. Dapat disertai ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks.
- Pelunakan serviks
- pendataran serviks
- terjadi pembukaan serviks
(Manuaba 1998:160)
Factor-faktor penting dalam persalinan adalah:
1. Power
- his (kontraksi oto rahim)
- kontraksi otot dinding perut
- Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan .
- Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
2. Pasanger
- janin, plasenta
3. Passage
- jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.
(Manuaba 1998:160)
VI. Mekanisme Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
1. Kala I : Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm.
2. Kala II : Kala pengeluaran janin janin, waktu uterus dengan kekuatan his tambah.
3. Kala III : waktu untuk pelepasan dan pengeluaran
4. Kala IV : mulai dari lahirnya uri selama 1-2 jam
(Sinopsis Obstetri 1998:94)
Diagnosis kala dan fase persalinan
Gejala dan tanda
|
Kala
|
Fase
|
Serviks belum berdilatasi
Seviks berdilatasi kurang dari 4 cm
Seviks berdilatasi 4-9 cm
- Kecepatan pembukaan 1 cm atau lebih perjam
- Penurunan kepala dimulai
Serviks membuka lengkap (10 cm)
- Penurunan kepala berlanjut
- Belum ada keinganan untuk menekan
Serviks membuka lengkap (10 cm)
- Bagian terbawah telah mencapai dasar panggul
- Ibu meneran
|
Persalinan palsu/belum inpartu
1
1
11
11
|
Laten
Aktif
Awal
(non ekspulsif)
Akhir
(ekspulsif)
|
(Maternal Neonatal, 2002:N-7)
1. Kala I
Kala
I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekuensi dan kekuatan) hingga serviks membuka lengkap (10
cm) kala satu persalinan terdiri atau dua fase, yaitu fase laten dan
fase aktif
a. Fase laten
- Dimulai sejak awal berkontrasksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.
- Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
- Pada umumnya, fase laten berlangsung hamper atau hingga 8 jam.
- Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik.
b. Fase aktif
- Frekuensi
dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi di
anggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu
10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).
- Dan
pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan
terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nuli para atau
primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara).
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin
(Asuhan Persalinan Normal, 2008:38)
Dalam
buku-buku, proses membukanya serviks disebut dengan berbagai istilah:
melembek (softening), menipis (thinned out), obblitrasi (obblitrated)
mendatar dan tertarik keatas(effaced and taken up) dan membuka
(dillatation).
Fase-fase yang dikemukakan diatas menjumpai pada primigravida bedanya dengan multigravida:
Primi
|
Multi
|
Serviks mendatar (effacement) dulu baru dilatasi
|
Mendatar dan membuka bisa bersamaan
|
Berlangsung 13-14 jam
|
Berlangsung 6-7 jam
|
(Sinopsis Obstetri, 1998:95)
Frekuensi minimal penilaian dan intervensi dalam persalinan normal
Parameter
|
Frekuensi pada fase laten
|
Frekuensi pada fase aktif
|
Tekanan darah
|
Setiap 4 jam
|
Setiap 4 jam
|
Suhu badan
|
Setiap 4 jam
|
Setiap 2 jam
|
Nadi
|
Setiap 30-60 menit
|
Setiap 30-60 menit
|
Denyut jantung janin
|
Setiap 1 jam
|
Setiap 30 menit
|
Kontraksi
|
Setiap 1 jam
|
Setiap 30 menit
|
Pembukaan serviks
|
Setiap 4 jam
|
Setiap 4 jam
|
Penurunan
|
Setiap 4 jam
|
Setiap 4 jam
|
Pemeriksaan dalam
Pada setiap pemeriksaan dalam, catatlah hal-hal sebagai berikut:
- Warna cairan amnion
- Dilatasi serviks
- Penurunan kepala (yang dapat dicocokan dengan periksa luar)
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama, mungkin diagnosis inpartu belum dapat ditegakkan.
- Jika
terdapt kontraksi yang menetap, periksa ulang wanita tersebut setelah 4
jam, untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks
terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan inpartu,
jika tidek terdapat perubahan, maka diagnosisnya adalah persalinan
palsu.
Pada kala II persalinan lakukan pemeriksaan dalam setiap jam.
Penurunan kepala janin menurut system persalinan
|
Perikasa dalam
|
Keterangan
|
= 5/5
|
|
Kepala diatas PAP mudah digerakan
|
= 4/5
|
H= I-II
|
Sulit digerakan, bagian terbesar kepala belum masuk kedalam panggul
|
= 3/5
|
H=II-III
|
Bagian terbesar kepala balum masuk panggul
|
= 2/5
|
H=III+
|
Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
|
=1/5
|
H=III-IV
|
Kepala didasar panggul
|
=0/5
|
H=IV
|
D1 Prerinium
|
(Maternal Neonatal, 2007:N-9)
2. Kala II
Pada
kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama.
Kira-kira 2-5 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ke ruang
panggul, sehingga terjadilah tekanan pasa otot-otot dasar panggul yang
secara reflektoris yang menimbulkan masa mengedan karena tekanan pada
rectum, ibu seperti merasa mau buang air besar, dengan terasa tanda anus
membuaka pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan. Vulva membuka
dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah
kepala dengan diikuti badan rahim (Sinopsis Obstertri 1998:95)
3. Kala III
Setelah kala II kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit dengan lahirnnya bayi, sudah melepaskan plasenta.
Lepasnya plasenta sudah diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda dibawah ini:
- uterus menjadi bundar
- uterus terdorong keatas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
- tali pusat bertambah panjang
- terjadi perdarahan
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara creede pada fundus uteri
4. Kala IV
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Observasi yang dilakukan:
Tingkat kesadaran penderita
Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan
Kontraksi uterus
Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc. (Manuaba 1998:166)
Lamanya perdarahan pada primi dan multi adalah
Kala
|
Primi
|
Multi
|
I
II
III
|